Tata Cara Menerima Telepon Yang Baik
a. Teknik Mengangkat Telepon
Setiap kali telepon berdering, harus segera diangkat, jangan sampai dering telepon berbunyi lebih dari tiga kali, sebab akan mengganggu suasana kerja. Karena letak ruang sekretaris berdekatan dengan ruang pimpinan, dering telepon yang terus -menerus pasti akan mengganggu konsentrasi pimpinan.Saat menerima telepon, angkat gagang telepon dengan tangan kiri, sementara itu tangan kanan siap dengan alat tulis.
Setiap kali telepon berdering, harus segera diangkat, jangan sampai dering telepon berbunyi lebih dari tiga kali, sebab akan mengganggu suasana kerja. Karena letak ruang sekretaris berdekatan dengan ruang pimpinan, dering telepon yang terus -menerus pasti akan mengganggu konsentrasi pimpinan.Saat menerima telepon, angkat gagang telepon dengan tangan kiri, sementara itu tangan kanan siap dengan alat tulis.
b. Menyiapkan Buku Catatan
Siapkan buku catatan dan alat tulis untuk
mencatat hal-hal yang penting. Sekretaris harus dapat bekerja secara efektif
dan efisien dengan menggunakan kedua tangannya, tangan kiri memegang gagang
telepon, tangan kanan mencatat pesan yang disampaikan.
c. Memberi Salam Kepada Penelepon
Berilah salam sesuai dengan waktu kepada
penelepon. Kemudian, sebutkan identitas perusahaan tempat kita bekerja
(nama kantor atau nomor telepon dan nama penerima telepon). Bila
penelepon lebih dulu mengucapkan salam dan kemudian menyebutkan
identitas dirinya, kita tidak cukup menyapanya dengan bapak, ibu, atau saudara,
tetapi tambahkan identitas diri penelepon, misalnya Bapak Djoko. Jika
penelepon tidak menunjukkan identitas dirinya, kita dapat mengajukan
dengan pertanyaan, misalnya “Maaf dapatkah saya mengetahui
dengan siapa saya berbicara?; atau “Maaf,” bolehkah saya mengetahui
mengetahui nama Bapak/Ibu/Saudara?; Tetapi jangan sampai kita
bertanya seperti anak kecil, misalnya, “Ini siapa sih.” Walaupun
percakapan dilakukan melalui telepon, tutur kata harus diperhatikan agar
tidak menyinggung perasaan penelpon.
d. Membuka Pembicaraan
Jika
penelpon ingin berbicara dengan pimpinan dan pimpinan kita ada di tempat kerja,
katakan kepadanya untuk menunggu sebentar karena kita harus menstranfer
hubungan tersebut ke telepon pimpinan.
sekretaris tidak perlu memberikan jawaban yang mendetail, tetapi cukup
menginformasikan hal-hal yang inti saja.
e. Hubungkan Segera Penelepon dengan
Nama/Nomor yang Dikehendaki
Yakinkan
siapa orang yang akan dihubungi/dicari karena penelepon akan sangat kecewa bila
yang dihubungi tidak sesuai dengan yang dikehendaki. .
Sebaiknya
penerima telepon mempunyai urutan alfabet untuk memudahkan
dalam mengeja nama maupun kata-kata yang kurang jelas. Contoh: Kode
abjad untuk memperjelas atau menegaskan ucapan.
f. Menciptakan Kesan yang Baik
1. Jika
penelepon ingin berbicara langsung dengan atasan perusahaan, jawablah dengan
lembut atau sopan.
· “Dapatkah
Bapak/Ibu menunggu sebentar?”
· “Ya,
Pak/Bu, apakah dapat menunggu?”
Hindari
ucapan:
· “Tunggu
yah” atau
· “Sebentar
yah.”
2. Apabila penelepon bersedia menunggu
sebelum disambungkan kepada yang dituju, ucapan: “Terima kasih atas
kesabaranmenunggu Bapak/Ibu. Sekarang Bapak/Ibu dapat berbicara dengan Bapak/Ibu
……….”
3. Jika
orang yang dicari atau diajak bicara oleh si penelepon sedang keluar, penerima
telepon harus:
a)
Memberikan keterangan kepada penelepon tentang ketidak hadiran orang yang
dicari secara singkat, tetapi tetap sopan, hati-hati, dan menyenangkan.
b)
Berusaha untuk mendapatkan keterangan selengkapnya tentang identitas penelepon.
4. Kadang-kadang penerima telepon harus
menjawab telepon dengan kondisi atau keadaan yang bukan sebenarnya tentang
kegiatan dan keadaan pimpinan. Hal ini karena kondisi mengharuskan. Oleh karena
itu, penerima telepon harus dapat menjawab dengan bijaksana.
5. Ketika
penelepon berbicara, penerima telepon harus mendengarkan baik-baik dan jangan
mengganggu pimpinan. Di sela-sela pembicaraan, penerima telepon sebaiknya
memberikan respon dengan kata-kata:
- “Ya”
- “Tentu”
- “Ya,
saya tahu”
-
“Benar”, dan sebagainya
g. Mencatat Pesan
Apabila
telepon tidak dapat disambungkan kepada yang dituju, penerima telepon
harus
1.
mencatat segala sesuatu yang diperlukan;
2.
memberikan keterangan yang jelas dan lengkap;
3.
menanyakan kepada penelepon nama dan nomor teleponnya, hal ini penting bila
penerima telepon atau pimpinan ingin menelepon kembali;
4.
menghindari kesalahan-kesalahan isi pesan dari si penelepon dengan cara
menyebutkan kembali pesan tersebut;
5.
sampaikan pesan tersebut kepada yang berhak menerima; Untuk itu, penerima
telepon harus selalu menyiapkan formulir atau lembar pesan (block note) dan
alat tulis di sekitar tempat telepon.
h. Salam Penutup
Jika
telah menyelesaikan pembicaraan dengan penelepon, penerima telepon sebaiknya
mengucapkan salam dan jangan meletakkan
gagang telepon mendahului penelepon, tunggu sampai gagang telepon diletakkan
atau telepon ditutup selama dua atau tiga detik oleh penelepon.Meskipun itu merupakan cara menerima telepon disebuah instansi atau perusahaan, tapi sepertinya semuanya bisa kita jadikan pelajaran saat kita menerima telepon dari seseorang. Tentu saja dengan tidak menggunakan bahasa yang kaku.
Selain tata cara tersebut, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat menerima telepon yaitu :
* sikap mau membantu
* jaga intonasi suara, jangan terlalu lemah tetapi juga jangan terlalu keras seperti orang marah
* pilih kata-kata yang sopan, ramah dan mudah dimengerti
* jangan mengangkat telepon jika anda masih bicara dengan orang lain
* jangan menguap
* jangan memotong pembicaraan orang lain
* jangan berbicara dengan orang ketiga disekitar anda, pada saat anda sedang berbicara ditelepon
* gunakan sapaan dan kalimat yang berbeda-beda sehingga tidak terkesan kaku
* hindari menelepon pada kondisi ribut di sekitar anda
*Pastikan anda memberi informasi yang benar atas apa yang penelpon inginkan, jika yang dicari ada maka langsung sambungkan, jika tidak ada mungkin anda bisa menyuruh menelpon beberapa saat lagi dan minta tinggalkan pesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar